Seni Tarung Bebas Genggong
SEKILAS
Kesenian ini berasal dari Pondok Pesantren Zainul Hasan Genggong di Kecamatan Pajarakan, Kabupaten Probolinggo.
Tarung bebas sudah menjadi tradisi warga Nahdlatul Ulama di Probolinggo, Jawa Timur. Layaknya tinju bebas, peserta saling baku hantam tanpa pelindung, namun tidak ada dendam.
Kesenian ini berasal dari Pondok Pesantren Zainul Hasan Genggong di Kecamatan Pajarakan, Kabupaten Probolinggo.
Tarung bebas sudah menjadi tradisi warga Nahdlatul Ulama di Probolinggo, Jawa Timur. Layaknya tinju bebas, peserta saling baku hantam tanpa pelindung, namun tidak ada dendam.
Peserta saling baku hantam di atas arena.
Dilengkapi dengan ring se tinggi 2 meter, dan para pendekar jawa timur
yang menjadi wasitnya, pertarungan satu lawan satu ini menjadi lebih
menarik. Para petarung tidak menggunakan body protector ataupun head
protector, menariknya lagi, sasaran serangan bebas sebebas-bebasnya.
hanya ada 2 aturan dalam pertarungan ini, pertama,tidak boleh
menggunakan senjata, hanya dengan tangan kosong. Kedua, lawan harus se
imbang. Wasit yang menentukan imbang tidaknya petarung, dan wasit juga
yang menentukan kapan pertarungan di hentikan. Preman VS Petinju Amatiran
Dibanding tauran, lebih baik seperti ini, lebih jantan dan lebih greget.
Post a Comment