The Heritage of National Museum of Ras Al Khaimah



Wisata museum memang sudah menjadi favorit saya sejak kecil. Kalau dulu waktu SD sering banget tuh study tour ke museum di Jakarta. Apalagi yang namanya belajar sejarah, wah di kelas aja sejak SMP sampai SMK emang selalu menjadi pelajaran kesukaan. Dulu sempat berfikir untuk bisa menjelajahi semua museum yang ada di dunia. Eh siapa sankga saya sekarang bisa berdiri di Timur Tengah. Ya mumpung lagi di timur tengah, pasti akan sangat seru mempelajari sejarah dari negara ini hehe. Coba-coba browsing, ternyata di Ras Al Khaimah cuman ada satu museum terkenal saja yaitu National Museum of Ras Al-Khaimah. Alamatnya berada di Al Hisn Road، Sidroh - North Ras Al Khaimah. Menurut TripAdvisor, ratingnya sih 3.5, worth it to try. Oke next off day untuk pertama kalinya saya akan menjelajah RAK, mumpung winter juga.

Ternyata eh ternyata, ada si buah simalakama (lah?), ternyata kedua teman saya juga mendapatkan off dihari yang sama, which was Sunday, mantap!. FYI weekend disana itu friday dan saturday, jadi dapet libur sunday artinya bukan liburan pas weekend. Oke gas dah nih langsung ke National Museum of RAK.

Ketemuan Dimana? 

"Di Manar Mall, sekalian lunch." Mall ini merupakan salah satu mall terbesar di RAK, fasilitas nya lengkap, banyak banget pilihan fast food dan restaurant. Kami bertemu di Mall ini dan langsung tancap gas menggunakan taxi ke Museum. 

Transportasi taksi memang masih menjadi transportasi utama di kota RAK karena bis umum disana tidak menjangkau semua area, so kalau lagi di RAK, siapin uang yang cukup untuk biaya transport sehari hari. 

Biaya taksi dari Manar Mall ke Museum hanya sekitar 25 dirham saja, disaranin untuk jangan pergi sendiri karena boros, lebih baik udunan atau patungan, karena kalau kata pak Ridwan Kamil hidup itu adalah udunan, hehe (kangen Bandung mz?).

Sebenarnya ada hal lain yang membuat saya tertarik ke Museum di RAK ini sebagai bucket list pertama saya. Selain dekat, dan curiousity saya dalam hal sejarah dan budaya, Museum ini juga membuat saya merasakan nuansa oldies nya Middle East, arsitekturnya, ambiencenya, serasa di zaman - zaman perang salib kuno. 




Meriam Kuno Si Jagur?

meriam si jagur ala arab
si jagur?


Setelah sampai di depan museum, kami langsung di hadapkan dengan sekumpulan meriam - meriam kuno yang dipajang didepan museum. Terpampang jelas "National Museum of Ras Al-Khaimah", wah jadi pengen cepat-cepat masuk. Harga tiket masuknya relatif murah juga kok, hanya 5 dirham, worth to try. 

Museum ini merupakan bekas rumah peninggalan the ruling family sampai tahun 1960. 

Dekorasi dan interior nya yang sangat oldies middle east membuat hati saya ingin segera menelusuri segala keindahan didalamnya

UAE, Back to The Past



Pada zaman dahulu kala, peradaban UAE merupakan peradaban maritim yang cukup maju. Masyarakat hidup melalui laut dan kebanyakan berprofesi sebagai nelayan. Khususnya Ras Al-khaimah yang merupakan wilayah utara dari UAE memang sebuah kota yang dikelilingi laut, makanya kebanyakan masyarakat hidup dari laut.

Pada saat baru memasuki museum, kami dihadapkan dengan beberapa manequin memakai seragam dan senapan laras panjang. Manequin2 ini merupakan contoh dari prajurit timur tengah pada abad pertengahan. Antara prajurit perang maupun prajurit pengawal raja.

The Soldier of Arabic


Di dalam museum ini dijelaskan segala hal mengenai kehidupan masyarakat RAK pada masa lampau. Seperti beberapa lukisan kehidupan nelayan pada masa lampau, perahu yang digunakan, serta seragam nelayan pada saat itu.

Para nelayan di abad pertengahan


Senjata para nelayan


Di halaman museum kita bisa melihat peralatan dan alat - alat yang digunakan pada zaman batu. 




Pada abad ke 16, Ras Al-Khaimah menjadi wilayah kekuasaan Portugis dengan Albuquerqe yang datang dan menginjakan kaki di tanah UAE ini. Hingga pada abad ke 17, Ras Al-Khaimah menjadi wilayah kekuasaan British Empire sebagai tempat perdagangan.  

The Roof Top

What a great view!


Di lantai paling atas, yaitu Roof Top, terdapat sebuah Meriam yang menghadap langsung ke kota, What a great view! Ya istirahat sejenak sambil memandangi keindahan kota kala winter saat itu. 

Tea Room

Setelah menelusuri keindahan museum, ada sebuah ruangan yang cukup menarik untuk dimasuki yaitu Tea Room. Ruangan ini adalah ruang keluarga pada keluarga Arab pada zaman dahulu. Biasanya ruangan ini dimanfaatkan sebagai Tea time untuk keluarga. 

One tea please!


Kami singgah untuk istirahat sejenak di ruangan ini, sembari berbincang - bincang membahas keindahan yang telah kami lihat dan sedikit wawasan yang telah kami dapat melalui museum ini.

Kemana Lagi Ya?





Sudah puas dengan pencucian mata kali ini, saatnya kami kembali ke akomodasi, tapi sebelum pulang, kami makan nasi goreng indonesia dulu deh di Al-Hamra Mall, hehe. 

Yang penting ilmu udah dapet, wawasan udah dapet, dan pengalaman udah dapet, Eh sama yang paling penting, foto - foto sudah dapet, 5 dirham yang sangat worth it! Oke let's go home.



No comments

Powered by Blogger.